Kebutuhan energi yang terus mengalami peningkatan memberikan ruang
bagi PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) untuk terus meningkatkan
ekspansi dan kinerjanya.
Berfokus sebagai sebuah perusahaan
energi terintegrasi, perseroan terus melakukan pengembangan bisnis,
khususnya di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Untuk
menggapai target tersebut, emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham
CNKO ini berencana meningkatkan kapasitas PLTU yang terletak di wilayah
Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dengan melakukan penambahan kapasitas
dari semula berkapasitas 2x7 MW (Mega Watt) menjadi 2x65 MW.
Dengan
total dana investasi yang diperkirakan senilai US$174 juta atau sekitar
Rp2 triliun, perseroan akan menggunakan kombinasi antara kas internal
dan pinjaman perbankan untuk mencukupi kebutuhan dana tersebut
Hingga
saat ini tercatat perseroan telah memiliki tiga PLTU berkapasitas 2x7
MW yang terletak di wilayah Pangkalan Bun, Rengat dan Tembilahan. Namun,
baru pembangkit di Pangkalan Bun yang akan ditambah kapasitasnya.
Sementara
untuk pengembangan ke depan, perseroan juga tetap membuka diri bagi
perusahaan yang ingin bergabung untuk pengembangan proyek miliknya, dan
salah satu mitra yang dijajaki dalam proyek tersebut adalah perusahaan
asal China, yaitu Quadiant.
Head of Research PT KDB Daewoo
Securities Indonesia Betrand Raynaldi mengatakan pihaknya melihat
rencana CNKO mencari pinjaman dana untuk pengembangan bisnis PLTU
merupakan hal yang positif.
"Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi listrik perseroan di masa mendatang," katanya.
Lebih
lanjut, sepanjang enam bulan pertama 2013 pendapatan dari bisnis
pembangkit listrik di Pangkalan Bun masih relatif kecil, sekitar Rp35,62
miliar atau 4,08% dari total pendapatan perseroan yang mencapai
Rp873,18 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar