Selasa, 15 Oktober 2013

Prospek Bisnis Pembangkit Listrik

Kebutuhan energi yang terus mengalami peningkatan memberikan ruang bagi PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) untuk terus meningkatkan ekspansi dan kinerjanya.

Berfokus sebagai sebuah perusahaan energi terintegrasi, perseroan terus melakukan pengembangan bisnis, khususnya di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Untuk menggapai target tersebut, emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham CNKO ini berencana meningkatkan kapasitas PLTU yang terletak di wilayah Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dengan melakukan penambahan kapasitas dari semula berkapasitas 2x7 MW (Mega Watt) menjadi 2x65 MW.

Dengan total dana investasi yang diperkirakan senilai US$174 juta atau sekitar Rp2 triliun, perseroan akan menggunakan kombinasi antara kas internal dan pinjaman perbankan untuk mencukupi kebutuhan dana tersebut

Hingga saat ini tercatat perseroan telah memiliki tiga PLTU berkapasitas 2x7 MW yang terletak di wilayah Pangkalan Bun, Rengat dan Tembilahan. Namun, baru pembangkit di Pangkalan Bun yang akan ditambah kapasitasnya.

Sementara untuk pengembangan ke depan, perseroan juga tetap membuka diri bagi perusahaan yang ingin bergabung untuk pengembangan proyek miliknya, dan salah satu mitra yang dijajaki dalam proyek tersebut adalah perusahaan asal China, yaitu Quadiant.

Head of Research PT KDB Daewoo Securities Indonesia Betrand Raynaldi mengatakan pihaknya melihat rencana CNKO mencari pinjaman dana untuk pengembangan bisnis PLTU merupakan hal yang positif.

"Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi listrik perseroan di masa mendatang," katanya.

Lebih lanjut, sepanjang enam bulan pertama 2013 pendapatan dari bisnis pembangkit listrik di Pangkalan Bun masih relatif kecil, sekitar Rp35,62 miliar atau 4,08% dari total pendapatan perseroan yang mencapai Rp873,18 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar