Selasa, 06 November 2012

Faktor-faktor yang dapat Menimbulkan Motivasi Belajar

Dalam pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa motivasi belajar dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Adanya kebutuhan
2. Adanya pengetahuan tentang kemampuan dirinya
3. Adanya aspirasi atau cita-cita (Amir Dien, 1973 : 163-164)
Adapun penjelasan dari faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Adanya kebutuhan
Pada hakikatnya semua tindakan yang dilakukan manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu kebutuhan dapat dijadikan sebagai salah satu factor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Misalnya siswa ingin mengetahui isi dari suatu buku. Keinginan untuk mengetahui isi buku tersebut dapat menjadi pendorong yang kuat untuk belajar mempelajarinya, sebab apabila ia telah mempelajari buku tersebut berarti ia telah memenuhi kebutuhannya untuk mengetahui isi buku tersebut.
2. Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya
Mengetahui kemajuan yang telah diperoleh dirinya baik berupa prestasi, pengalaman dan sebagainya merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu dengan mengetahui prestasi dan pengalaman yang telah diperoleh, siswa akan dapat menentukan dirinya telah mencapai kemajuan atau bahkan kegagalan. Dengan demikian siswa akan terdorong untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi baiknya dan akan mengoreksi diri untuk memenuhi sebab-sebab kegagalannya. Oleh karena itu penting sekali adanya penilaian atau evaluasi terhadap keseluruhan kegiatan siswa secara kontinyu.
3. Adanya aspirasi atau cita-cita
Aspirasi atau cita-cita dalam belajar yang menjadi tujuan hidup siswa akan menjadi pendorong bagi seluruh kegiatannya dan pendorong bagi belajarnya. Aspirasi atau cita-cita tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan siswa itu sendiri. Siswa yang memiliki tingkat kemampuan yang baik akan mempunyai cita-cita yang lebih realitis jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat kemampuan yang rendah.
Dalam melaksanakan pendidikan sering dijumpai bahwa motivasi instrinsik yang demikian itu tidak selamanya dimiliki oleh peserta didik atau siswa. Karena itu, pendidik harus berusaha sebaik-baiknya untuk menimbulkan motivasi jenis lain pada diri siswa, yaitu apa yang disebut ekstrinsik (Tabarani Rusyan, 1989 : 104).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi eksteinsik adalah ganjaran, hukuman, persaingan. Kajian masing-masing faktor tersebut akan penulis jelaskan dibawah ini :
a. Ganjaran
Ganjaran merupakan alat yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik . Ganjaran ini dapat dijadikan pendorong bagi siswa untuk belajar lebih baik dan lebih giat lagi. Ganjaran yang diberikan oleh ganjaran kepada muridnya dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
a). Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu seorang guru harus mampu memberikan pujian secara tepat, dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar ( Tabrani Rusyan, 1989 : 104).
b). Penghormatan
Ganjaran yang berupa penghormatan ini ada dua macam yaitu :
1. Berbentuk semacam penobatan, yaitu anak yang mendapat penghormatan diumumkan dan ditampilkan dihadapan teman-temannya, baik itu temn-teman dikelas, teman-teman satu sekolah atau mungkin juga dihadapan para teman dan orang tua siswa, misalnya pada malam perpisahan yang diadakan pada akhir tahun, pada saat itu ditampilkan siswa-siswa yang telah berhasil menjadi bintang kelas.
2. Berbentuk pemberian kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Misalnya anak yang berhasil mengerjakan suatu soal yang sulit, disuruh mengerjakan dipapan tulis untuk dicontoh teman-temannya, anak yang rajin diserahi wewenang untuk mengurusi perpustakaan sekolah dan sebagainya (Amir Dien, 1973 :159-160).

c). Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai pengharhaan atau kenangan cindera mata (Syaiful Bahri, 1994 : 42). Hadiah ini merupakan ganjaran yang berbentuk pemberian barang atau yang disebut juga dengan materiil. Dengan demikian hadiah tersebut siswa akan termotivasi untuk belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang telah diraih dan tidak menutup kemungkinan akan mendorong siswa lainnya berlomba-lomba dalam belajar.
d). Tanda Penghargaan
Tanda penghargaan ini disebut juga ganjaran simbolis. Ganjaran simbolis ini dapat berupa surat-surat tanda penghargaan, surat tanda jasa, sertifikat-sertifikat, piala-piala dan lain sebagainya. Ijazah dan Surat Tanda Tamat Belajar yang diberikan kepada siswa disamping berfungsi sebagai laporan pendidikan, sebenarnya tidak lain adalah merupakan tanda penghargaan atas berhasilnya anak menyelesaikan pelajarannya. Pada umunya ganjaran simbolis ini lebih besar pengaruhnya terhadap kejiwaan anak. Tanda penghargaan yang diperoleh anak merupakan sumber pendorong bagi perkembangan anak selanjutnya.
b. Hukuman
Hukuman adalah tindakan yang dijatuhkan kepada anal secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa. Dan dengan adanya nestapa itu anak akan menjadi sadar akan perbuatannya dan berjanji didalam hatinya untuk tidak mengulanginya (Amir Dien,1973 : 147). Sedangkan Kartini Kartono dalam bukunya Pengantar Ilmu Mendidik Teoritis berpendapat “hukum sebagai perbuatan yang intensional diberikan, sehingga menyebabkan penderitaan lahir batin, diarahkan untuk menggugah hati nurani dan penyadaran sipenderita akan kesalahannya” (Kartini Kartono, 1992 : 261). Dalam hal ini terdapat dua macam prinsip pengadaan hukuman, yaitu::
1. Hukuman diadakan karena adanya pelanggaran dan karena adanya kesalan yang dipebuat.
2. Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran (Amir Dien, 1973 : 147)
c. Persaingan atau kompetisi
Persaingan atau kompetisi merupakan salah satu faktor yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Persaingan ini akan dapat terjadi dengan sendirinya dan juga dapat terjadi karena ditimbulkan dengan sengaja oleh guru.
Dalam proses belajar mengajar guru harus dapat menimbulkan kompetisi agar siswa menjadi semangat belajar. Agar kompetisi yang diadakan menjadi kompetisi yang sehat harus memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Kompetisi jangan terlalu intensif
b. Kompetisi harus diadakan dalam suasana yang " fair", jujur, positif dan sportif
c. Semua siswa yang ikut seharusnya mendapat penghargaan, baik yang menang ataupun yang tidak
d. Macam kompetisi harus berjenis dan jangan satu macam saja
e. Adakalanya kompetisi baik diadakan dengan tidak begitu normal

Opini : menurut saya meningkatkan motivasi belajar itu sangat dibutuhkan ,terlebih lagi sangat di butuhkan oleh siswa pelajar dan mahasiswa .
karena untuk mendapatkan prestasi yang gemilang ,seorang siswa harus belajar .dan belajar harus mencari hal yang dapat meningkatkan semangat belajar ,antara lain seperti motivasi .

1 komentar:

  1. Thank you...

    Owh ya ,Kalau mau beli Tas murah, tas berkualitas, dan baju murah silahkan kunjungi kami guys .

    http://kledingstore.blogspot.com/search/label/Bag

    BalasHapus