Beberapa produk
lama ponsel pintar dan tablet Samsung Electronics Co mesti ditarik dari
toko-toko di Amerika Serikat setelah Kadin AS (U.S. Trade
Representative) memutuskan tak akan melawan larangan produk itu karena
perangkat itu melanggar paten Apple Inc.
Keputusan ini adalah
langkah terakhir dari perang paten di berbagai negara antara Apple dan
Samsung yang memperebutkan pangsa pasar industri mobile yang maha besar.
Samsung dan Apple adalah produsen ponsel pintar nomor 1 dan 2 di dunia.
Baik
Komisi Perdagangan Internasional AS yang membuat aturan paten maupun
Bea Cukai AS yang akan memperkuat larangan itu, tak menentang penerapan
larangan atas sejumlah produk Samsung tersebut.
Kendati dilarang,
AT&T diperkirakan akan terus menjual produk Samsung. "Keputusan itu
tidak akan mempengaruhi kemampuan kami menyediakan perangkat-perangkat
terakhir Samsung," kata Marty Richter, juru bicara AT&T.
9
Agustus lalu ITC menyatakan sejumlah model ponsel pintar dan tablet yang
dibuat Samsung melanggar hak paten Apple, sehingga dilarang diimpor
atau dijual.
Michael Froman dari USTR memiliki waktu 60 hari
untuk menghindarkan larangan ini seperti dia lakukan dalam satu kasus
belum lama ini di mana Apple terbukti melanggar paten Samsung, namun
memutuskan tak melarangnya.
"Setelah melalui pertimbangan
kebijakan yang hati-hati, termasuk dampak terhadap konsumen dan
persaingan, saran dari berbagai lembaga, dan informasi dari pihak-pihak
berkepentingan, saya putuskan untuk meminta pertimbangan Komisi
(Perdagangan Internasional AS)," kata Froman.
Juru bicara Sambung
berkata, "Kami kecewa atas keputusan USTR untuk mengabaikan perintah
yang diterbitkan Komisi Perdagangan Internasional AS. Keputusan itu
hanya akan mengurangi kompetisi dan membatasi pilihan pada konsumen
Amerika."
Apple mengajukan gugatan pada pertengahan 2011 dengan
menuduh Samsung melanggar hak patennya atas sejumlah besar ponsel pintar
dan tabler.
ITC lalu menyatakan perangkat-perangkat Samsung
melanggar dua paten Apple untuk perangkat mobile digital, di antaranya
operasi layar sentuh, demikian Reuters.
Sumber : www.antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar