Dalam pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa motivasi belajar dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Adanya kebutuhan
2. Adanya pengetahuan tentang kemampuan dirinya
3. Adanya aspirasi atau cita-cita (Amir Dien, 1973 : 163-164)
Adapun penjelasan dari faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Adanya kebutuhan
Pada
hakikatnya semua tindakan yang dilakukan manusia adalah untuk memenuhi
kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu kebutuhan dapat dijadikan
sebagai salah satu factor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Misalnya siswa ingin mengetahui isi dari suatu buku. Keinginan untuk
mengetahui isi buku tersebut dapat menjadi pendorong yang kuat untuk
belajar mempelajarinya, sebab apabila ia telah mempelajari buku tersebut
berarti ia telah memenuhi kebutuhannya untuk mengetahui isi buku
tersebut.
2. Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya
Mengetahui
kemajuan yang telah diperoleh dirinya baik berupa prestasi, pengalaman
dan sebagainya merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
siswa. Oleh sebab itu dengan mengetahui prestasi dan pengalaman yang
telah diperoleh, siswa akan dapat menentukan dirinya telah mencapai
kemajuan atau bahkan kegagalan. Dengan demikian siswa akan terdorong
untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi baiknya dan akan
mengoreksi diri untuk memenuhi sebab-sebab kegagalannya. Oleh karena itu
penting sekali adanya penilaian atau evaluasi terhadap keseluruhan
kegiatan siswa secara kontinyu.
3. Adanya aspirasi atau cita-cita
Aspirasi
atau cita-cita dalam belajar yang menjadi tujuan hidup siswa akan
menjadi pendorong bagi seluruh kegiatannya dan pendorong bagi
belajarnya. Aspirasi atau cita-cita tersebut sangat dipengaruhi oleh
tingkat kemampuan siswa itu sendiri. Siswa yang memiliki tingkat
kemampuan yang baik akan mempunyai cita-cita yang lebih realitis jika
dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat kemampuan yang rendah.
Dalam
melaksanakan pendidikan sering dijumpai bahwa motivasi instrinsik yang
demikian itu tidak selamanya dimiliki oleh peserta didik atau siswa.
Karena itu, pendidik harus berusaha sebaik-baiknya untuk menimbulkan
motivasi jenis lain pada diri siswa, yaitu apa yang disebut ekstrinsik
(Tabarani Rusyan, 1989 : 104).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi eksteinsik adalah ganjaran, hukuman, persaingan. Kajian
masing-masing faktor tersebut akan penulis jelaskan dibawah ini :
a. Ganjaran
Ganjaran
merupakan alat yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik . Ganjaran
ini dapat dijadikan pendorong bagi siswa untuk belajar lebih baik dan
lebih giat lagi. Ganjaran yang diberikan oleh ganjaran kepada muridnya
dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
a). Pujian
Pujian adalah
bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang
baik. Oleh karena itu seorang guru harus mampu memberikan pujian secara
tepat, dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan
dan mempertinggi gairah belajar ( Tabrani Rusyan, 1989 : 104).
b). Penghormatan
Ganjaran yang berupa penghormatan ini ada dua macam yaitu :
1.
Berbentuk semacam penobatan, yaitu anak yang mendapat penghormatan
diumumkan dan ditampilkan dihadapan teman-temannya, baik itu temn-teman
dikelas, teman-teman satu sekolah atau mungkin juga dihadapan para teman
dan orang tua siswa, misalnya pada malam perpisahan yang diadakan pada
akhir tahun, pada saat itu ditampilkan siswa-siswa yang telah berhasil
menjadi bintang kelas.
2. Berbentuk pemberian kekuasaan untuk
melakukan sesuatu. Misalnya anak yang berhasil mengerjakan suatu soal
yang sulit, disuruh mengerjakan dipapan tulis untuk dicontoh
teman-temannya, anak yang rajin diserahi wewenang untuk mengurusi
perpustakaan sekolah dan sebagainya (Amir Dien, 1973 :159-160).
c). Hadiah
Hadiah
adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai pengharhaan atau
kenangan cindera mata (Syaiful Bahri, 1994 : 42). Hadiah ini merupakan
ganjaran yang berbentuk pemberian barang atau yang disebut juga dengan
materiil. Dengan demikian hadiah tersebut siswa akan termotivasi untuk
belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang telah diraih dan tidak
menutup kemungkinan akan mendorong siswa lainnya berlomba-lomba dalam
belajar.
d). Tanda Penghargaan
Tanda penghargaan ini disebut juga
ganjaran simbolis. Ganjaran simbolis ini dapat berupa surat-surat tanda
penghargaan, surat tanda jasa, sertifikat-sertifikat, piala-piala dan
lain sebagainya. Ijazah dan Surat Tanda Tamat Belajar yang diberikan
kepada siswa disamping berfungsi sebagai laporan pendidikan, sebenarnya
tidak lain adalah merupakan tanda penghargaan atas berhasilnya anak
menyelesaikan pelajarannya. Pada umunya ganjaran simbolis ini lebih
besar pengaruhnya terhadap kejiwaan anak. Tanda penghargaan yang
diperoleh anak merupakan sumber pendorong bagi perkembangan anak
selanjutnya.
b. Hukuman
Hukuman adalah tindakan yang dijatuhkan
kepada anal secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa. Dan
dengan adanya nestapa itu anak akan menjadi sadar akan perbuatannya dan
berjanji didalam hatinya untuk tidak mengulanginya (Amir Dien,1973 :
147). Sedangkan Kartini Kartono dalam bukunya Pengantar Ilmu Mendidik
Teoritis berpendapat “hukum sebagai perbuatan yang intensional
diberikan, sehingga menyebabkan penderitaan lahir batin, diarahkan
untuk menggugah hati nurani dan penyadaran sipenderita akan
kesalahannya” (Kartini Kartono, 1992 : 261). Dalam hal ini terdapat dua
macam prinsip pengadaan hukuman, yaitu::
1. Hukuman diadakan karena adanya pelanggaran dan karena adanya kesalan yang dipebuat.
2. Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran (Amir Dien, 1973 : 147)
c. Persaingan atau kompetisi
Persaingan
atau kompetisi merupakan salah satu faktor yang dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa. Persaingan ini akan dapat terjadi dengan
sendirinya dan juga dapat terjadi karena ditimbulkan dengan sengaja oleh
guru.
Dalam proses belajar mengajar guru harus dapat menimbulkan
kompetisi agar siswa menjadi semangat belajar. Agar kompetisi yang
diadakan menjadi kompetisi yang sehat harus memperhatikan hal-hal
berikut ini :
a. Kompetisi jangan terlalu intensif
b. Kompetisi harus diadakan dalam suasana yang " fair", jujur, positif dan sportif
c. Semua siswa yang ikut seharusnya mendapat penghargaan, baik yang menang ataupun yang tidak
d. Macam kompetisi harus berjenis dan jangan satu macam saja
e. Adakalanya kompetisi baik diadakan dengan tidak begitu normal
Opini : menurut saya meningkatkan motivasi belajar itu sangat dibutuhkan ,terlebih lagi sangat di butuhkan oleh siswa pelajar dan mahasiswa .
karena untuk mendapatkan prestasi yang gemilang ,seorang siswa harus belajar .dan belajar harus mencari hal yang dapat meningkatkan semangat belajar ,antara lain seperti motivasi .