1.1 Latar Belakang
Masalah
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena memiliki akal dan
budi. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri dan
saling bergantung satu sama lain. Manusia dan kebudayaan memiliki ikatan yang
tidak dapat di pisahkan di dalam kehidupan. Manusia menciptakan kebudayaannya
sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Kebudayaan tercipta
berdasarkan kejadian dan kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-harinya yang
di alami.
Pendahuluan
Kehidupan manusia sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada
manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan
manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam,
dan manusia dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan
seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan,
dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki.
Manusia juga harus
bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu
interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan
yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat
membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan
kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan
seimbang. Agar norma-norma tersebut berjalan haruslah manusia di didik dengan
berkesinambungan.
Pembahasan
Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi
atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Dalam hubungannya dengan
lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism).
Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara
ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik
lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial),
maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan
kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu
berkurang dan kehilangan itu tergantikan.
Kebutuhan manusia
Perbedaan Manusia dengan makhluk lainnya adalah manusia mempunyai akal budi
yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami.Manusia dengan
akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan
hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
1 Kebutuhan Dicintai dan
Disayangi
Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan
untuk dimiliki dan dicintai. [Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat
dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin mencintai dan dicintai.
Setiap orang ingin setia kawan dan butuh kesetiakawanan. Setiap orang pun ingin
mempunyai kelompoknya sendiri, ingin punya "akar" dalam masyarakat.
Setiap orang butuh menjadi bagian dalam sebuahkeluarga, sebuah kampung, suatu
marga, dll.
2. Kebutuhan Harga Diri
Di sisi lain, jika kebutuhan tingkat tiga relatif sudah terpenuhi, maka timbul
kebutuhan akan harga diri (esteem needs). Ada dua macam kebutuhan akan harga
diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan
akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan,
dianggap penting dan apresiasi dari orang lain.
3.Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak
tersusun secara hirarki, melainkan saling mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan
tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti apatisme, kebosanan,
putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri
sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.
Manusia Sebagai Satu
Kepribadian Mengandung Tiga Unsur
·
ID, kepribadian yang primitive dan tidak nampak yang merupakan libido murni
·
EGO, kepribadian eksekutif yang peranannya dalam menghubungkan energi ID dalam
saluran social yang dapat dimengerti orang lain.
·
SUPER EGO, muncul sekitar umur 5 tahun; ID dan EGO berkembang secara internal
dalam diri individu; super ego terbentuk dari lingkungan eksternal yang
merupakan kesatuan standar-standar moral
Hakikat Manusia
·
Makhluk ciptaan TUHAN yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu-kesatuan
utuh
·
Makhluk ciptaan TUHAN yang sempurna, disbanding makhluk yang lain, missal:
Perasaan
Intelektual
Perasaan Diri
Perasaan
Estetis
Perasaan Sosial
Perasaan
Etis
Perasaan Religius
·
Makhluk biokultural, ya’ni
makhluk hayati yang budayawi
·
Makhluk ciptaan TUHAN yang mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan
bekerja dan berkarya.
Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola
hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang
mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat
dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri.
Selain itu terdapat tiga
wujud kebudayaan yaitu :
1. wujud pikiran, gagasan,
ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan
ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di
tempat kebudayaan itu hidup;
2. aktifitas kelakuan berpola
manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas
manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang
lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat
kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret;
3. Wujud fisik, merupakan
seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam
masyarakat.
Budaya yang Bersifat konkret
Wujud budaya yang bersifat
konkret berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam
masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau diphoto.
Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang
terdiri atas:perilaku, bahasa dan materi.
a. Perilaku
Perilaku adalah cara
bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia
dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior)
masyarakatnya.
b. Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem
simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga
(auditory). Ralp Linton mengatakan salah satu sebab paling penting dalam
memperlambangkan budaya sampai mencapai ke tingkat seperti sekarang ini adalah
pemakaian bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berpikir dan berkomunikasi.
Tanpa kemampuan berpikir dan berkomunikasi budaya tidak akan ada.
c. Materi
Budaya materi adalah hasil
dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian,
perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat
transportasi.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
BUDAYA
Dari penjelasan di atas
jelaslah bahwa manusia sebagai makhluk yang paling sempurna bila dibanding
dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola
bumi. . Oleh karena itu untuk menjadi manusia yang berbudaya, harus memiliki
ilmu pengetahuan, tekhnologi, budaya dan industrialisasi serta akhlak yang
tinggi (tata nilai budaya) sebagai suatu kesinambungan yang saling bersinergi,
sebagaimana dilukiskan dalam bagan berikut:
PENUTUP
Kesimpulan
Kebudayaan
adalah salah satu istilah teoritis dalam ilmu-ilmu sosial. Secara umum,
kebudayaan diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang secara sosial diwariskan
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dari pembahasan diatas kami dapat
simpulkan bahwa manusia berhubungan erat dengan kebudayaan yang ada pada
lingkungan sekitarnya. Karena kebudayaan tersebut merupakan cara beradaptasi
untuk mengatur hubungan antar manusia sebagai wadah masyarakat menuju taraf
hidup tertentu. Kebudayaan berpengaruh dalam membentuk pribadi seseorang
sehingga mengharuskan manusia untuk mengikuti norma-norma yang ada pada budaya
tersebut. Dengan demikian, budaya patokan cara hidup manusia di tempat dia
berada. Selain itu dalam kebudayaan mengajarkan tentang keimanan.
Saran
Kita sebagai
mahluk berbudaya semestinya melestarikan budaya yang kita punya, jangan sampai
budaya yang kita punya tidak kita lestarikan dan sampai punah. Tugas kita
sebagai generasi penerus bangsa adalah untuk melestarikan dan mempertahankan
budaya asli bangsa kita di dalam globalisasi yang semakin meluas saat ini